23 Feb 2015

OnePlus One, Smartphone Terbaik 2014 Ada di Indonesia

 Bos OnePlus: Tunggu Kejutan Smartphone Baru Kami
OnePlus One sukses dinobatkan sebagai salah satu smartphone terbaik untuk tahun 2014. Dan kini OnePlus One telah secara resmi memasuki pasar Indonesia melalui e-commerce Lazada Indonesia secara eksklusif.

Ponsel pintar besutan pabrikan asal Tiongkok OnePlus ini menjadi salah satu smartphone berperforma terbaik dengan mancatatkan skor di atas 40 ribu dalam uji AnTuTu Benchmark. Pencapaian tersebut mengungguli deretan smartphone populer seperti Samsung Galaxy S5 dan Sony Xperia Z3.

Pada acara peluncurannya, Tim Tekno Liputan6.com mendapatkan kesempatan untuk hands-on smartphone kelas premium ini.

- OnePlus One dilengkapi dengan layar seluas 5.5 inci beresolusi Full HD 1920 x 1080 pixels bertipe IPS LCD. Tersedia pula lapisan Corning Gorilla Glass generasi terbaru yang siap melindungi OnePlus One dari berbagai goresan.
- OnePlus One berdesain tipis dengan dimensi 152.9 x 75.9 x 8.9 mm. Meski cukup bongsor, namun desainnya cukup nyaman dalam genggaman.
- OnePlus One juga telah dibekali dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 801 quad-core 2,5 GHz Krait 400. Untuk pemrosesan grafis, OnePlus memiliki GPU Adreno 330 serta didukung RAM 3GB. Kinerja OnePlus One didukung sistem operasi Android Kiktat yang di modifikasi menjadi sistem operasi versi CyanogenMod 11S.

2 Versi OS Android & iOS yang Bikin Aplikasi Sering Crash

 2 Versi OS Android & iOS yang Bikin Aplikasi Sering Crash
Hasil studi lembaga analisis perangkat mobile Cittercism mengungkapkan versi sistem operasi (OS) Android dan iOS mana yang paling sering membuat aplikasi crash, alias tidak bisa terbuka ataupun tertutup sendiri.

Untuk OS Android besutan Google, hasilnya disebutkan bahwa Android 4.0 Ice Cream Sandwich adalah versi yang paling sering membuat aplikasi tidak berjalan dengan semestinya. Tercatat terjadi 2,62% dari 20 ribu aplikasi yang dicoba mengalami crash.

Versi OS Android lain yang juga sering membuat aplikasi mengalami crash adalah versi 4.4 KitKat. Dari 20 ribu aplikasi yang dicoba, ada sekita 2,47% di antaranya mengalami crash. Sementara untuk versi terbaru Android 5.0 Lollipop tercatat cukup baik karena hanya mencatatkan di bawah 2% aplikasi yang crash.

Sedangkan untuk sistem operasi iOS dari Apple, hasil studi menunjukkan bahwa versi iOS 8 adalah yang paling sering membuat aplikasi crash. Terhitung ada 2,31% dari 20 ribu aplikasi yang dicoba mengalami crash.

Namun menariknya, selain iOS 8, versi sistem operasi yang dikembangkan Apple lainnya terpantau cukup baik dalam menjalankan aplikasi.

Lebih lanjut pihak Cittercism menjelaskan, alasan utama sering terjadinya crash aplikasi pada perangkat mobile antara lain adalah software glitch ataupun masalah pada hardware.

Keren, 300 Perangkat Android Tampil Jadi Paduan Suara

 Gadget Android Bisa Juga Jadi Paduan Suara
Perangkat pintar berbasis sistem operasi Android hadir dalam berbagai merek dan bentuk di pasaran untuk memenuhi permintaan pasar akan gadget pendukung segala aktivitas. Tapi bagaimana jika perangkat Android tampil sebagai kelompok paduan suara?

Google Jepang menjawab pertanyaan tersebut. Mereka mengumpulkan 300 perangkat smartphone dan tablet untuk bernyanyi maupun memainkan musik secara bersamaan layaknya tim paduan suara.

Ratusan perangkat berbasis 'robot hijau' itu tampil di ruangan pameran Omotesando Hill, Tokyo. Perangkat itu disusun sedemikian rupa hingga menyerupai sekelompok tim paduan suara yang biasa tampil di acara resmi.

"Banyak orang yang suka memainkan musik dari ponsel mereka. Namun bagaimana jika ponsel-ponsel tersebut diatur untuk menghasilkan musik secara bersamaan?" kata Yuko Akiyama, Head of Device Marketing Google Jepang dalam video resminya.

Serunya, dalam video yang dibuat khusus itu setiap perangkat memiliki karakter robot hijau yang berbeda bentuk. Bahkan suara yang dikeluarkan tim paduan suara aneka perangkat yang dinamai Android Chorus itu tampil solid dan berbeda.

Video yang diunggah ke YouTube tersebut memperlihatkan bagaimana Android Chorus tampil memukau dengan gaya khas ala tim paduan suara yang detil dari mulai masuk hingga meninggalkan pertunjukkan.

Tim Google Jepang memprogram mereka untuk menyanyikan lagu Beethoven. Penasaran? simak video berikut ini.

Asus Siap Tinggalkan Android Wear

 Asus Siapkan Smartwatch Pendamping Zenfone
Tren penggunaan wearable devices yang bakalan ramai di tahun 2015 mengundang daya tarik Google untuk menghadirkan sebuah sistem operasi khusus. Android Wear dilahirkan perusahaan raksasa pencarian online itu untuk mengantisipasi meledaknya industri wearable devices.

Asus ikut bergabung sebagai perusahaan yang menggunakan sistem operasi Android Wear untuk wearable device buatannya. Smartwatch bernama ZenWatch telah diperkenalkan dan berjalan di atas sistem operasi Android Wear.

Namun, perusahaan itu telah mengumumkan bahwa di masa depan Asus tak akan lagi menggunakan Android Wear di smartwatch besutannya. Faktor daya tahan baterai disebutkan jadi alasan Asus untuk meninggalkan Android Wear.

Vendor gadget asal Taiwan itu mengaku proses pelucutan Android Wear akan dilakukan secara bertahap. Jerry Shen selaku CEO Asus menyebutkan perusahaannya masih akan menggunakan Android Wear untuk ZenWatch generasi kedua.

Akan tetapi, perusahaan itu berencana melakukan perubahan terkait sistem operasi di perangkat jam tangan pintar buatannya. Penggunaan Android Wear di ZenWatch generasi kedua ditengarai karena Asus masih terikat kontrak dengan pihak Google.

Daya tahan baterai disebut-sebut sebagai masalah utama di wearable device ynag memakai Android Wear. Sistem antarmuka yang ada di platform mobile khusus wearable devices itu dinilai terlalu rakus daya baterai, selain spesifikasinya yang menyerupai smartphone.

"Perhatian utamanya ialah tentang penghematan daya. Kami akan memiliki smartwatch lain yang tidak berbasis Android Wear dan memiliki fitur baterai yang tahan lebih lama," ungkap Shen seperti dilansir laman Focus Taiwan, Senin (16/2/2015).

Zenwatch generasi pertama dipasarkan Asus dengan harga yang cukup bersaing dengan produk Samsung, Motorola maupun LG yang sama-sama membuat smartwatch berbasis Android Wear.

Di kampung halamannya, Zenwatch dilepas NT$ 5.990 atau sekitar Rp 2,4 jutaan. Jam tangan ini dibekali layar sentuh AMOLED 1,63 inci yang didesain melengkung, prosesor Snapdragon 400 berkecepatan 1,2GHz, RAM 512 MB, memori internal 4GB serta dilengkapi 9 sensor.