Jakarta Munculnya cairan berwarna kuning dari lubang telinga
pasti cukup mengganggu penampilan. Terlebih lagi, hal ini cukup identik
dengan sesuatu yang kotor dan menjijikkan.
Sejumlah tempat perawatan kecantikan menawarkan ear candle sebagai cara untuk membersihkan kotoran telinga. Ear candle
juga berguna untuk membersihkan telinga dari zat berbahaya dan berbagai
kondisi lain yang berkaitan dengan liang telinga dan sinus, termasuk
nyeri sinus, infeksi telinga, telinga berdenging, dan pusing.
Meskipun memiliki tujuan positif untuk membersihkan daerah telinga,
tetapi perawatan kecantikan ini tidak diizinkan di Kanada. Di Eropa, ear candle
diatur sebagai salah satu pengobatan medis. Beberapa dokter para dokter
THT di Indonesia sendiri, tidak menyarankan karena kebanyakan dilakukan
oleh tenaga bukan profesional.
Mengapa terjadi banyak larangan? Sebenarnya, efek samping buruk seperti apa yang ditimbulkan?
Selain kerap menimbulkan iritasi kulit, menurut penelitian yang tersemat pada laman MayoClinic, Sabtu (14/2/2015), ear candle
dianggap tidak efektif untuk menghilangkan kotoran telinga. Bahkan,
teknik ini justru dapat mendorong kotoran teling masuk ke liang yang
lebih dalam.
Ear candle bisa juga menyebabkan sisa lilin yang terendam di dalam lubang telinga, menusuk gendang telinga, serta luka bakar pada
wajah, rambut, kulit kepala, saluran telinga, gendang telinga dan
telinga tengah.
"Telinga merupakan organ yang sensitif. Sudah seharusnya Anda tidak
percayakan organ-organ sensitif pada salon," ucap Gordon Siegel, M.D.
profesor kepala klinik THT dan bedah leher di Northwestern University
Feinberg School of Medicine seperti yang dilansir dari laman HuffingtonPost, Sabtu (14/2/2015)
Dokter Siegel lebih menyarankan untuk memasukkan dan mengeluarkan air
dari dan ke telinga saat mandi untuk membersihkan telinga. Memasukkan cotton buds juga dikhawatirkan memiliki dampak yang sama dengan ear candle.
No comments:
Post a Comment