Pusar tampaknya menjadi area yang biasanya luput dari perhatian. Ketika
area ini diperhatikan, kotoran sudah menumpuk di lubang pusar. Saat
itulah, Anda langsung ke toilet dan mulai menggosoknya.
Ingatlah,
pusar Anda harus dibersihkan seperti bagian tubuh lainnya. Jika tidak,
daerah ini bisa menyebabkan infeksi yang ditandai dengan warna merah,
gatal dan kulit yang berkeropeng, terutama jika Anda menindik pusar.
Dokter
kulit bersertifikat dari HealthCare Partners, Alexandria V. Booth,
M.D., menjelaskan di pusar kotoran bisa bercampur dengan bakteri,
keringat, sabun, losion, dan serat.
"Bicara tentang kunjungan
dokter yang memalukan, mereka (pasien) datang berpikir itu adalah kanker
kulit dan mencari tahu ternyata hanya kotoran yang sudah
bertahun-tahun," kara Booth seperti dilansir Womenshealthmag, Rabu (21/1/2015).
Selain
itu, saat kotoran menumpuk massa kotoran bisa membatu meski ini jarang
terjadi. Kondisi itu disebut omphaloliths, omphalith,
omphalokeratoliths, atau umboliths yang bisa memenuhi pusat Anda dan
menginfeksi, meradang, dan ulserasi.
Menurut penelitian dari
North Carolina State University, rata-rata pusat mengandung 67 spesies
bakteri yang berbeda. Meskipun pada pusar ke dalam (innie) tak ada kotoran yang menonjol, kemungkinan masih kotor tanpa Anda sadari.
Jangan
sampai pasangan Anda terkaget saat mencium perut Anda atau Anda harus
ke dokter dengan kondisi yang memalukan. Cobalah membersihkan pusat Anda
saat mandi untuk mengusir kuman, dan lainnya.
ni tips buat si pusat ke dalam dan bodong:
1. Pusat Innie
Apabila Anda memiliki pusar Innie, Anda harus menggali kotoran
seminggu sekali dengan kapas yang sudah diberi sabun dan air atau
alkohol.
2. Si bodong Outie
Apabila pusar Anda keluar atau bodong (outie), Anda bisa membersihkannya dengan kain yang diberi sabun.
Sayangnya,
jika kotoran di pusar Anda sudah di luar kendali (artinya Anda tak bisa
menyingkirkan bau atau infeksi dengan membersihkan sendiri), Anda harus
mendatangi dokter untuk mendapatkan perawatan. Dokter kulit bisa
mengambil kotoran dengan peralatan yang memadai.
No comments:
Post a Comment